Angin itu Kini Berhembus ke Ibu Pertiwi

Angin itu Kini Berhembus ke Ibu Pertiwi



Melihat performa Evan Dimas dan kawan-kawan yang semakin ciamik setelah menjuarai Piala AFF U-19 dan lolos ke putaran final Piala Asia U-19 (ngalahin juara bertahan pula) membuat kita yang dahaga permainan cantik tim nasional sangat (bukan sedikit) terobati. Optimisme seketika tumbuh subur dalam benak yang penat akan hasil-hasil mengecewakan di beberapa tahun terakhir. Selalu kalah di partai final (Piala AFF 2010, SEA Games 2011, ISG, AFF U-16 C’ship) membuat kita merasakan nasib yang sama dengan negeri kincir angin yang akrab dengan gelar “juara tanpa mahkota”.
Tentunya saya disini tidak akan membahas semua kegagalan itu, melainkan prospek ke depannya dari timnas U-19 ini (sering disebut Garuda Jaya). Coach Indra pernah bilang “Panggil saja kami Garuda Jaya”. Dan terbukti memang. Tim ini tidak dibentuk secara instan, pastinya. Coach Indra Sjafri yang hobi blusukan dan jarang masuk angin * eh lho , memang menemukan bakat-bakat pemain ini dari daerah yang jarang dilihat oleh pelatih-pelatih timnas junior lain yang biasanya cuma nerima pemain titipan dari PSSI. Memang kita punya potensi kalau mau kerja keras (begitu komentator/pengamat sepakbola kalo bicara). Bakat mereka ditemukan dari pertandingan-pertandingan timnas ke daerah-daerah di Indonesia (walau belum masuk ke Papua). Tapi saya yakin kalau sudah masuk Papua Coach Indra paling tidak bias menemukan 3-4 pemain yang bias dimainkan dan diandalkan di timnas.
Sekarang bahas Piala Asia U-19 2014 aja yah, hehe, di Piala Asia U-19 ini Indonesia kemungkinan diposisikan di pot (unggulan) keempat/terakhir (karena ranking timnas senior kita jelek), itu akan membuat timnas kita akan tergabung dengan negara-negara kuat di Asia. Okelah timnas Indonesia bisa mengalahkan Korea Selatan dan Vietnam (yang bisa mengalahkan Australia U-19 dgn skor 5-1), tapi masalah klasik itu masih ada. Apa itu? Postur tubuh menjadi masalah klasik timnas Indonesia, orang Indonesia yang kecil, membuat sulit bila ada permainan bola atas. Lihat saja ujicoba Indonesia sebelum piala AFF U-19 antara Indonesia U-19 vs Uni Emirat Arab U-17 (dipersiapkan untuk Piala Dunia U-17) yang berakhir imbang 0-0, begitu menggambarkan Indonesia memang sulit ketika menghadapi negara dengan postur tubuh yang besar. Lagi-lagi juga gol di kualifikasi Piala Asia U-19 saat melawan Korea Selatan berasal dari bola udara. Ya memang masalah ini cukup sulit diselesaikan. Selain masalah postur, ada satu negara yang saya sangat takuti di kawasan Asia ini, Jepang. Negeri matahari terbit telah berevolusi menjadi kekuatan super di Asia. Tidak tanggung-tanggung, mereka menargetkan juara Piala Dunia 2050, WOW! Sebuah psywar yang cukup membuat nyali lawan menciut atau bahkan malah menumbuhkan mental baja para lawan dari Jepang itu sendiri. Sanggupkah timnas manghadapi raksasa yang satu ini?
Kejutan memang terjadi di Kualifikasi Piala Asia U-19 kali ini. Negara-negara kuat macam Jordania, Kuwait, Arab Saudi,dan Bahrain gagal melangkah ke putaran final yang akan diselanggarakan di Myanmar 2014 nanti. Secara matematis di babak grup nanti Indonesia membutuhkan dua kemenangan untuk memastikan diri lolos dari fase grup dan satu lagi kemenangan di babak 8 besar akan membuat Indonesia lolos ke PUTARAN FINAL PIALA DUNIA U-20 yang akan diselenggarakan di Selandia Baru 2015. Dan semoga saja kalau sudah melangkah ke Piala Dunia, timnas U-20 kita nanti yang tentunya sudah tidak diperkuat Evan Dimas dkk (karena faktor umur tentunya) tidak dimasukkan pemain titipan oleh PSSI. Semoga Lancar Garuda Jaya! Merdeka!

Powered by WPeMatico