Timnas U-19 Indonesia harus hadapi kenyataan pahit setelah kandas oleh Uzbekistan 3-1 pada laga perdana Grup B fase penyisihan putaran final Piala AFC U-19 2014.Kekalahan 1-3 tersebut membuat langkah Garuda Jaya kian berat di dua laga selanjutnya. Arsitek Indra Sajfri mengakui bila para pemain kuncinya bermain di bawah standar.telah habiskah timnas U-19 kita ?
Pengamat sepak bola Ferdinand Hindiarto, berpendapat secara kualitas individu, pemain U-19 memiliki keistimewaan. Akan tetapi, dalam perjalanan di pemusatan latihan, fisik, serta kemampuan pemain terkuras di laga uji coba. Masih menurut Ferdinand, uji coba yang diprogramkan tidak sesuai dengan target sebuah tim sepak bola.
“Puncak performance mereka seperti sudah habis. Dengan uji coba beruntun yang sebenarnya tidak sesuai dengan porsinya, ada faktor kejenuhan yang juga bisa melanda pemain,” jabar psikolog Unika Soegijapranata itu.
Faktor lain yakni terlalu seringnya laga timnas U-19 ditayangkan langsung, dimana siapapun bisa mengakses video mereka melalui youtube.
“Bandingan dengan Uzbekistan, dalam setahun mereka hanya sekali beruji coba di dalam negeri. Selebihnya mereka TC di Turki, Eropa Timur, dan terakhir di Thailand untuk menyesuaikan cuaca serta mencoba tim Asia Tenggara. Uji cobanya sesuai dengan kebutuhan tim,” ungkap mantan GM PSIS itu.
"Tergantung bagaimana Indra Sjafri bangkitkan motivasi baru sekaligus menciptakan strategi baru. Semoga hasil yang terbaik tercepta di dua laga terakhir," pungkasnya.